Nazava.com – Halo #SahabatNazava! Sebagai perusahaan sosial yang ramah lingkungan, Nazava dengan antusias mendukung gerakan pemuda terhadap SDG yang di inisiasikan oleh AIESEC in UNPAD melalui acara Local Project bertajuk “Kata Gaia Wonders 1.0”. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mengajak generasi muda berperan aktif dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) No. 13 Climate Action. Dalam sesi talkshow yang diadakan, Nazava berbagi wawasan mengenai bagaimana peran Nazava yang menyediakan teknologi filter air yang ramah lingkungan, serta membantu masyarakat mengakses air bersih dengan cara yang lebih berkelanjutan. Direktur Nazava, Guido van Hofwegen bersama dengan speaker dari United Nations Assosiaciation Indonesia, Farah Hafizah memberikan peluang diskusi untuk para Frontrunners, para mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah mengenai SDG 13 dan bagaimana upaya pemuda dalam menangani isu-isu tersebut. 🌎💚
SDG 13 dan Perubahan Iklim: Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Apakah kamu pernah dengar tentang SDG 13? Kalau belum, yuk kita bahas!
SDG 13 adalah salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang ditetapkan PBB untuk menghadapi perubahan iklim. Perubahan iklim ini bukan ancaman kecil, loh! Dampaknya bisa merusak kehidupan kita: mulai dari kekurangan air, gagal panen, banjir, sampai kehilangan wilayah akibat kenaikan permukaan laut. Jadi, SDG 13 mendorong kita untuk segera bertindak melawan perubahan iklim dan meningkatkan kesiapsiagaan kita dalam menghadapi bencana.
Krisis Iklim di Indonesia: Mendesak Banget!
Coba buka situs berita, deh. Kamu pasti sering lihat berita tentang banjir, longsor, atau pulau kecil yang mulai tenggelam. Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat rentan terhadap perubahan iklim. Gagal panen dan kekeringan sudah jadi ancaman nyata buat kita. Jadi, nggak ada lagi alasan buat nggak peduli. Sekarang saatnya kita bertindak!
Key aspects dalam SDG 13
SDG 13 punya dua fokus utama: melawan perubahan iklim dan membangun ketahanan. Contoh nyata di Indonesia? Menanam mangrove bisa membantu mencegah banjir sekaligus menyerap emisi karbon. Selain itu, program seperti menjual filter air juga efektif. Filter air tidakhanya membuat air menjadi bersih dan lebih mudah di akses saat terjadi bencana alam seperti, tapi juga mengurangi emisi karena kita nggak perlu lagi merebus air, selain itu juga dapat berkontribusi dalam mengurangi penumpukan sampah plastik (waste acummulation) yang di dapat dari penggunaan air botol kemasan atau galon plastik.
Cara Sederhana untuk Pemuda Berkontribusi
Gimana caranya kita yang masih muda bisa ikut berkontribusi terhadap SDG 13 ? Caranya simple kok, yaitu dengan:
- Kurangi emisi dengan naik transportasi umum atau bersepeda.
- Kurangi konsumsi daging, dan utamakan habiskan makanan agar tidak ada foodwaste.
- Kurangi pemakaian plastik dan ganti kepada barang yang dapat digunakan berulang kali (reusable).
- Kurangi pemakaian listrik, dengan langsung mematikan listrik setelah dipakai.
- Kirim surat atau petisi ke pemerintah untuk mendukung energi terbarukan, serta mengambil tindakan dengan mengirim petisi atau lakukan aksi kepada perusahaan-perusahaan yang berkontribusi besar terhadap emisi gas rumah kaca.
- Gabung komunitas peduli lingkungan.
Secara singkat, kuncinya adalah mulai dari langkah kecil yang bisa dilakukan setiap hari.
Tantangan Lingkungan di Indonesia
Indonesia menghadapi banyak tantangan lingkungan, seperti deforestasi, kebakaran hutan, dan kerusakan lahan gambut. Ada yang bilang ini demi ekonomi, tapi sebenarnya malah merugikan. Menghentikan deforestasi adalah langkah paling gampang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Bonusnya, Indonesia bisa dapat pendanaan dari negara lain untuk mendukung upaya ini.
Peran Kegiatan Sehari-hari dalam Perubahan Iklim
Kita semua punya andil terhadap perubahan iklim, loh. Contohnya:
- Makan nasi menghasilkan emisi metana.
- Naik motor atau mobil membakar bahan bakar fosil.
- Bahkan streaming video di TikTok pakai listrik dari batu bara ikut menyumbang emisi. Jadi, setiap keputusan kecil kita berdampak besar.
Solusi Praktis di Indonesia
Ada beberapa solusi keren yang sudah terbukti efektif, seperti:
- Filter air Nazava: Mengurangi emisi dengan cara nggak perlu merebus air.
- Agroforestri: Menggabungkan pertanian dengan pelestarian pohon.
- Energi panas bumi: Indonesia punya potensi besar untuk mengembangkan listrik ramah lingkungan.
Energi Terbarukan: Masa Depan Indonesia
Indonesia punya banyak peluang energi bersih, seperti panas bumi, mikrohidro, panel surya, dan biomassa. Tapi, ada tantangan besar, seperti kurangnya investasi dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Jadi, kita butuh dorongan dari masyarakat untuk mendorong pengembangan energi terbarukan ini.
Adaptasi dan Mitigasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Adaptasi berarti menyesuaikan diri dengan dampak perubahan iklim, seperti menggunakan filter air saat banjir. Sedangkan mitigasi berarti mengurangi penyebabnya, misalnya dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Dua langkah ini saling melengkapi untuk melawan perubahan iklim.
Peran Pemuda: Ayo Jadi Frontrunners!
Kamu bisa melakukan hal ini, seperti:
- Gunakan filter air untuk mengurangi emisi dengan menghindari penumpukan sampah plastik.
- Hindari bakar sampah.
- Kirim surat ke pemerintah untuk melindungi hutan dan investasi energi terbarukan.
- Kampanye digital untuk mengajak lebih banyak orang peduli lingkungan.
- Join organisasi atau komunitas lokal/global yang berfokus dalam masalah lingkungan.
Masa Depan dalam 10 Tahun ke Depan
Kalau kita nggak berubah, Indonesia akan semakin sering terkena bencana. Beberapa wilayah pesisir bahkan bisa hilang, dan kita bisa kekurangan beras. Tapi, kalau kita mulai bertindak sekarang, kita bisa menjaga masa depan yang lebih baik untuk generasi berikutnya. Yuk, mulai dari hal kecil hari ini! 🌱
Leave A Comment