Jenis-Jenis Air untuk Minum
Nazava.com – Tidak semua air dapat masuk dalam tubuh. Ada beberapa jenis-jenis air untuk minum. Contohnya, air keran, mineral, isotonik, alkali dan air berkarbonasi. Namun, sebenarnya apa perbedaan dari jenis-jenis air untuk minum itu?
Beberapa dari kita mungkin keliru mengenai perbedaan jenis-jenis air untuk minum. Misalnya, air putih atau air keran dan mineral merupakan jenis air untuk minum yang sama. Padahal, keduanya adalah jenis yang berbeda. Baca selengkapnya disini
Kita perlu mengetahui jika tubuh bergantung pada air supaya organ dapat bekerja dengan maksimal. Mengapa demikian? Karena sekitar 60 persen tubuh terdiri dari cairan. Bukan hanya itu, 75 persen otak manusia terdiri dari air. Apabila tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi, maka kemampuan fisik seseorang dapat terganggu.
Jadi, apa saja jenis-jenis air untuk minum? Berikut penjelasannya!
Jenis-Jenis Air untuk Minum
Seperti yang sudah dijelaskan, ada berbagai jenis – jenis air untuk minum, yaitu:
Air Keran
Kita tentu mengetahui air keran berasal dari aliran yang keluar melalui keran. Sumber air keran biasanya sungai, danau, atau sumur. Air keran untuk minum terlebih dahulu melakukan proses penyaringan. Tujuan agar kandungan mineral menjadi berkurang.
Pasalnya, air keran kemungkinan mengandung bakteri atau parasit dari kotoran manusia atau hewan. Maka dari itu, kita harus berhati-hati. Dampak dari minum air keran tanpa penyaringan atau perebusan akan menyebabkan penyakit. Di beberapa kasus, air keran tanpa penyaringan mengandung bahan kimia dari limbah industri.
Air Mineral
Jenis air untuk minum yang diperoleh melalui mata air atau daerah kaya mineral. Jenis air mineral termasuk magnesium, kalsium, natrium, dan selenium. Ada beberapa manfaat dari air mineral bagi kesehatan. Pasalnya, jenis air ini dapat menyediakan mineral yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Selain itu, air mineral membantu menjaga sistem pencernaan. Dari segi rasa, lebih banyak yang menyukai air mineral daripada air keran. pH atau derajat keasaman air mineral antara 6-8,5. Sedangkan air keran biasanya memiliki pH antara 5-7,5.
Isotonik
Salah satu kebutuhan penting saat berolahraga adalah Isotonik. Jenis air untuk minum dengan tujuan mengganti cairan tubuh yang hilang akibat keringat. Keunggulan dari isotonik lebih mudah dan cepat menyerap ke tubuh. Sebelumnya, osmolaritas sama dengan darah. Selain itu, isotonik terdapat tekanan yang sama dengan sel tubuh dalam satuan osmolaritas. Satuan osmolaritas adalah jumlah partikel zat terlarut.
Kandungan dalam minuman isotonik adalah karbohidrat dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Contoh dari air untuk minum isotonik adalah natrium klorida, kalsium fosfat, kalsium laknat, dan magnesium. Tapi, sebaiknya kita tidak berlebihan mengonsumsi isotonik. Apabila minum berlebihan, isotonik dapat berpengaruh pada kesehatan gigi dan lambung. Pasalnya, Isotonik mengandung asam sitrat dengan sifat erosif.
Air Berkarbonasi
Selanjutnya, jenis air untuk minum lainnya adalah air berkarbonasi atau sparkling water. Sparkling water merupakan air berkarbonasi dengan kandungan gelembung gas karbon dioksida. Ketika butuh menghidrasi tubuh, sparkling water memang tidak sebaik dengan air mineral. Kita perlu pahami bersama tidak semua sparkling water dibuat sama. Sebelum meminum air berkarbonasi, kita harus memperhatikan bahan-bahannya.
Alkali
Dari segi pH, air alkali memiliki tingkat lebih tinggi dibandingkan air keran. Kandungan dari air alkali adalah mineral alkali dan negatif oxidation reduction potential (ORP). Alkali aman untuk minum. Beberapa kasus dapat mengurangi keasaman lambung, dan menurunkan kemampuan membunuh bakteri berbahaya. Bahaya dari minum alkali yang berlebihan menyebabkan alkalosis metabolik dan menimbulkan gejala seperti mual dan muntah.
Leave A Comment