Nazava.com — Hi Sahabat Nazava! Kalian tahu tidak, setiap tegukan air yang kita minum dapat menyelamatkan laut kita, loh..  🌊🦪

Hal yang paling mengejutkan, Indonesia merupakan penyumbang sampah laut terbesar di dunia setelah Cina. Setiap tahun, Indonesia menghasilkan lebih dari 3 juta ton sampah plastik, dan 1.2 ton diantaranya berakhir sebagai polusi di laut global (UNEP, 2020). Berdasarkan hasil laporan SEA Circular, sebagian besar sampah yang masuk ke laut di Indonesia berasal dari sungai, terutama dari sungai Jawa dan Sumatera, serta pulau-pulau wisata populer. Fakta ini menunjukan bahwa laut kita sudah tercemar dan berdampak buruk pada ekosistem di dalamnya.

Dalam hal ini, Bali sebagai salah satu wilayah wisata populer di Indonesia termasuk kedalam wilayah yang menghadapi masalah sampah yang sangat besar. Data dari Pemerintah Bali melalui jurnal SEA dan UNEP, 1,6 juta ton sampah dihasilkan setiap tahunnya, dimana hampir 20% diantaranya adalah plastik, dan lebih dari 33.000 ton sampah tersebut berakhir di sungai dan laut Bali. Oleh karena itu Sahabat Nazava, ini adalah masalah yang tidak bisa kita abaikan.

Teknologi sebagai Solusi untuk Konservasi Laut

Pada hari pertama Bali Ocean Days: Conference and Showcase, teknologi di highlight  sebagai salah satu inovasi untuk melindungi lautan kita. Oleh karena itu dibutuhkan kolaborasi bersama untuk mencapai keberlanjutan laut yang lebih baik, secara spesifik : 

  1. Mengurangi polusi plastik 
  2. Memperbaiki akses terhadap air bersih
  3. Melestarikan ekosistem laut yang terancam

Dengan melihat pentingnya inovasi & teknologi untuk keberlanjutan perairan, salah satu inovasi yang relevan adalah teknologi Nazava Water Filter. — yang memiliki 3 tahapan filtrasi : keramik, nano silver dan karbon aktif   yang berguna untuk menyaring kotoran hingga partikel kecil, membunuh kuman serta memperbaiki rasa. 

Kontribusi Nazava sebagai Solusi terhadap SDG 14

Bersama dengan distributor kami, Jeroen van Overbeek dari Social Impakt, Nazava diperkenalkan sebagai salah satu solusi untuk membantu mengurangi botol dan galon plastik sekali pakai—membuat dampak yang nyata bagi konservasi laut dan mendukung SDG 14 pada acara Bali Ocean Days pada tanggal 7-8 Februari 2025 lalu. 

Dalam presentasinya, Jeroen menyoroti Nazava sebagai solusi praktis bagi masyarakat Indonesia, terutama dalam mengurangi penyakit yang disebabkan oleh kualitas air yang buruk (kolera, diare, stunting, infeksi e. colli, dsb) dikarenakan oleh sistem perpipaan tidak terawat. 

Maka dari itu, eksistensi Nazava dalam event konferensi dan showcase Bali Ocean Days ini harapannya semoga menjadi langkah penting dalam memperkenalkan solusi inovatif untuk keberlanjutan lingkungan, terutama dalam mengurangi dampak perubahan iklim dari polusi plastik di laut.