Penyebab Mengantuk di Jam Produktif
Nazava.com – Keseimbangan tubuh menjadi hal yang penting dalam menjalankan aktivitas. Maka dari itu, kita perlu memahami apakah kondisi keseimbangan tubuh sudah baik? Apabila belum, lebih baik perbaiki terlebih dahulu untuk mencegah mengantuk di jam produktif.
Memang ada dua tipe manusia yang biasanya lebih produktif di kala malam hari dan sebaliknya produktif ketika pagi. Umumnya, manusia memulai dan beraktivitas produktif ketika pagi hari. Ketika kita memiliki waktu tidur yang seimbang, maka pagi hari menjadi lebih bersemangat. Lain halnya, saat kurang tidur tentu saja ini akan membuat kita malas bangun bahkan mengantuk.
Mengantuk karena kebiasaan yang salah
Berdasarkan penelitan dari US Departement of Health and Human Services, University of Vermont, Yale dan Oxford University menyampaikan jika kebiasaan yang menjadi pembuka kebiasaan baik lainnya adalah Olahraga. Istilah yang mereka gunakan adalah “ Spillover Habit “. Ini merupakan kebiasaan berolahraga agar sel saraf seseorang ketagihan melakukan beragam kebiasaan baik.
Kemungkinan besar penyebab dari sering mengantuk ketika jam produktif karena adanya kebiasaan yang salah. Maka dari itu, mulai dengan membangun kebiasaan baik.
Olahraga sederhana yang dapat dilakukan adalah berjalan kaki 5 menit di pagi hari atau sepulang kantor. Kita dapat melakukan secara berulang, rutin dengan komitmen yang penuh. Sel sel saraf akan bekerja lebih baik dari pada sebelumnya. Jika sudah dilakukan secara rutin, mulai tingkatkan jumlah menitnya sehingga kita bisa merasakan kebiasaan itu menjadi ketagihan. Apabila kita sudah berhasil menciptakan satu kebiasaan ini, maka kita dapat melihat dampaknya pada kehidupan selanjutnya. Dengan olahraga yang rutin membuat ngantuk jadi berkurang.
Penyebab Mengantuk di Jam Produktif
Dampak dari mengantuk membuat konsentrasi menurun, kewaspadaan berkurang bahkan kita menjadi mudah lupa. Selain itu, mengantuk membuat produktivitas berkurang saat bekerja. Olahraga dan membangun kehidupan sehat dapat mengurangi kantuk. Hanya saja, ketika kita sudah membangun kebiasaan baik, tapi masih ada perasaan mengantuk kemungkinan ada penyebab lainnya.
Beberapa kemungkinan penyebab sering mengantuk di jam produktif adalah :
Depresi
Mengantuk merupakan salah satu gejala depresi. Seseorang yang mengalami depresi biasanya kurang berenergi, hilang semangat hidup, minat dan ketertarikan dalam menjalani aktivitas bahkan sesuatu yang mereka gemari, sering merasa cemas bahkan muncul ide bunuh diri.
Walaupun mengantuk terkesan biasanya, ternyata jika itu adalah ciri depresi tentu saja berdampak pada kondisi kejiwaan kita. Ciri lain dari depresi adalah seseorang yang sedang melakukan aktifitas tertentu ketika terdistract aktifitas lain, maka ia mudah lupa. Keadaan ini termasuk dalam depresi ringan.
Kebiasaan Konsumsi Minuman Beralkohol
Minuman dalam kadar tertentu membuat seseorang mengantuk. Apabila kita mengonsumsi secara berlebihan dan dalam jangka panjang, maka efeknya dapat mengacaukan pola tidur bahkan membuat seseorang menjadi sering mengantuk karena kualitas dan jam tidurnya terganggu. Selain itu, mereka yang sering mengkonsumsi alkohol dalam jangka panjang biasanya memiliki waktu tidur lebih singkat, kualitas tidur buruk terkadang membuat kita cenderung terbangun di malam hari.
Sindrom Kaki Gelisah atau restless leg syndrome (RLS)
Penyebab lainnya dari sering mengantuk karena jam tidur yang terganggu akibat sindrom kaki gelisah atau restless leg syndrome (RLS). Sindrom ini adalah gangguan yang menyebabkan seseorang mendapatkan dorongan untuk menggerak-gerakkan kaki saat berbaring. Ketika sindrom ini muncul cenderung membuat seseorang merasakan sesuatu yang merayapi disertai rasa nyeri hingga rasa sakit pada area kaki. Akibat dari sindrom itu tidur menjadi terganggu dan ketika bangun di pagi hari membuat tubuh menjadi lemas dan tidak bersemangat.
Narkolepsi
Jam produktif terjadi dari pagi hingga siang atau sore. Keadaan mengantuk secara berlebihan dapat disebut dengan gejala narkolepsi. Narkolepsi merupakan tanda dari ketidakmampuan menahan rasa ingin tidur yang berkelanjutan diluar waktu tidur normal. Gejala narkolepsi lainnya otot terasa lemas saat merasakan kegembiraan bahkan terjatuh. Kelumpuhan saat tidur menjadi kondisi seseorang tidak mampu menggerakkan tubuh saat tidur atau terbangun.
Parasomnia
Sebuah perilaku yang tidak normal dialami ketika seseorang tidur. Beberapa perilaku yang termasuk parasomnia adalah tidur sambil berjalan, tidur sambil berbicara, membenturkan kepala saat tidur, hingga merasakan takut di malam hari. Perilaku ini membuat seseorang yang tidur untuk terbangun dan duduk dalam kondisi panik, melayangkan pukulan ke udara secara membabi-buta, atau berteriak-teriak. Gangguan berkaitan dengan peningkatan risiko terkena penyakit Parkinson.
Walaupun begitu, kita tetap bisa menjaga kesehatan dengan membangun kehidupan sehat. Salah satunya dengan rutin mengkonsumsi minum air putih secara rutin dan berolahraga. Selain itu jaga pola makan yang bergizi dan mengatur pola tidur yang tepat.
[…] Previous Solusi Mengatasi Mengantuk di Jam Produktif […]