Tanda Diare pada anak dan ibu hamil
Kesimpulan
- Diare pada anak kecil membunuh 400 anak per hari di Indonesia
- Diare pada anak kecil dan ibu hamil dapat menyebabkan kependekan dan ganguan perkembangan otak
- Diare mudah diobati dengan Oralit
- Diare dapat dicegah dengan a) cuci tangan pakai sabun b) minum air yang bebas dari bakteri (seperti dari filter air nazava) c) pastikan makanan sudah matang atau di cuci dengan air layak minum.
Penyakit diare ditandai dengan tekstrur tinja yang cair dan frekuensi BAB yang lebih sering daripada biasanya, sekitar 3-5 kali dalam sehari. Namun jika dibiarkan frekuensi tersebut akan semakin bertambah sering dan bahkan terdapat darah dan lender pada tinja. Meski bukan termasuk penyakit yang berbahaya, nyatanya diare termasuk penyebab angka kematian terbesar pada balita menurut WHO. Selain rentan menyerang balita, diare pun kerap menyerang ibu hamil.
Pada masa kehamilan, memang wajar ibu hamil mengalami diare salah satunya karena perubahan hormon pada masa kehamilan. Namun jika tidak segera ditangani, sang ibu akan mengalami dehidrasi berlanjut dan sangat bersiiko untuk kesehatan ibu dan bayi dalam kandungannya.
Ada banyak penyebab diare menyerang anak kecil salah satunya karena infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, parasit, jamur dan cacing perut yang mengganggu kinerja usus balita. Kuman tersebut dapat berasal dari air minum yang kurang layak. selain itu malabsorpsi juga memungkinan balita terkena diare karena kurang mampunya sistem pencernaan dalam menyerap karbohidrat, lemak dan protein, lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi balita juga penting dilakukan. makanan yang basi, beracun, ataupun alergi pada makanan tertentu juga memicu penyakit diare.
Sedangkan pada ibu hamil, diare mudah menyerang jika ibu kurang memperhatikan asupan nutrisi dari makanan sehat selama kehamilan.. Selalu penuhi asupan vitamin terutama vitamin A, D dan asam folat yang bermanfaat bagi ibu hamil satu cara ada dengan makan hati tilur ikan (hatika) . Selain itu, pemicu lainnya adalah adanya perubahan hormon karena kehamilan yang biasanya terjadi pada trisemester awal dan tengah. Selama kehamilan, tubuh akan memproduksi berbagai macam hormone untuk membentengi diri dari penyakit, sayangnya jika pertumbuhan hormone tersebut berlebihan, justru dapat memicu lambung memproduksi asam berlebih sehingga memicu diare.
Diare dapat ganggu pertumbuhan anakmu
Selain menyebabkan dehidrasi, diare juga dapat mengganggu pertumbuhan balita dan bayi dalam kandungan ibu, menyebabkan kurangnya energy, hingga menyebabkan keguguran jika sudah memasuki diare akut pada ibu hamil. Masih ada 24 ribu anak yang meninggal dunia setiap tahun di Indonesia akibat diare. Juga 7. 8 juta aanak Indonesia mengalami kependekan dan gangguan pertumbuan otak salah satu faktor ada penyakit diare diakibatkan oleh air minum kurang layak.
Cara mencegah diare pada anak kecil dan ibu hamil
Diare dapat dicegah. Berikut cara dasar mencegah diare pada ibu hamil:
- Minum air yang sehat dan bebas kuman seperti air dari filter air Nazava
- Hindari mengkonsumsi obat pencahar jika mengalami sembelit selama hamil
- Menjaga kebersihan dan pola makan yang sehat
- Cuci tangan pakai sabun
Sedangkan beberapa cara dasar mencegah diare pada balita adalah:
- Biasakan anak selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
- Pastikan air yang dikonsumsi bebas dari kuman dengan cara memurnikan air dengan filter air minum Nazava
- Rajin mencuci mainan balita yang rentan masuk ke mulut anak
- Cuci tangan pakai sabun
- Mencuci peralatan makan dan minum balita untuk menghindari kuman dan bakteri.
Mengobati diare pada anak kecil dan ibu hamil
Karena menyebabkan dehidrasi, maka tubuh perlu mengganti cairan dan elektrolit selama diare. Hal ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi air putih lebih (yang bebas kuman) banyak dan juga oralit atau ORS. Selain itu konsumsilah makanan tinggi nutrisi lebih banyak untuk menangkal virus, bakteri dan penyebab penyakit dalam usus penderita.